Pekanbaru, – Dua tokoh Nasional menjadi Narasumber untuk mengisi seminar di gedung Islamic Center UIN Suska Riau dengan tema Islam dan Kebangsaan. (Selasa, 1/12/2015). Narasumber utamanya, Dr. KH Hasyim Muzadi yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden, dan pimpinan Pesantren Daarul Rahman, Prof. Dr Syukron Mahmud. Sedangkan dari Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau sendiri, ada Dr. H Mawardi Muhammad Saleh, LC, MA dan Dekan Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum, Dr H Akhbarizan, MA, MPd.
Dalam sambutan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Dr. H. Akbarizan, M.Ag, M.pd menyampaikan, dalam seminar ini sengaja menghadirkan dua tokoh nasional ini, karena memang sangat dibutuhkan ditengah situasi kebangsaan saat ini. Dimana isu-isu Wahabi dan Syi’ah seakan sengaja dijual elit-elit politik untuk kepentingan tertentu saat ini. Belum lagi masalah ISIS dan sebagainya.
Rektor UIN Suska Riau, Prof. Dr. H. Munzir Hitami, MA dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur, karena UIN Suska Riau seperti mendapat rahmat dikunjungi dua orang Kiyai besar. Hal ini setidaknya bisa menepis isu yang sengaja dihembuskan orang tak bertanggung jawab, bahwa UIN identik menjadi sarang orang-orang penganut paham ekstrimis atau murtad, Ungkap Munzir.
Dengan tegas Dr. KH. Hasyim Muzadi menjelaskan bahwa tidak dapat dipisahkan antara islam dan kebangsaan karena untuk menjadi suatu negara yang baldatun tayyibatun warrabbun ghofur harus terintegrasi oleh keduanya. Prof. Dr. Syukron Mahmud dalam pemaparan materinya menyampaikan, dalam melihat Islam dan Kebangsaan ada satu hal yang perlu dijadikan pedoman. Selama adat istiadat kebangsaan tak bertentangan dengan Alqur’an dan Hadist, selama itu pula Islam mentoleransi.
Sementara itu Gubernur Riau dalam hal ini diwakili kepala Badan Kesbangpol Porpinsi Riau, Drs Andri Basuki sekaligus sebagai pembuka acara dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas digelarnya seminar nasional ini. “seminar ini menunjukkan tingkat kepedulian UIN Suska Riau terhadap kebangsaan dan keislaman” ungkap Andri Basuki. Meski agama Islam itu satu, namun sosiologis dan teologi akan mewarnai islam ditampilkan ditengah masyarakat. Kekhasan islam inilah yang harus kita kaji dan dalami ditengah masyarakat kita dalam berbangsa dan bernegara.
Sementara itu Dr. Mawardi Muhammad Saleh, LC, MA ( Wakil Dekan I Fakultas Syariah dan Hukum ) dalam pemaparan materinya menyampaikan, sejarah telah mebuktikan kebangsaan akan kuat jika dipayungi Islam. Karena hanya Islam yang bisa menembus multi cultural, multi agama, multi etnis dan sebagainya. Islam dan Kebangsaan sesungguhnya tidaklah bertentangan.